A Metal For Astronaut, itulah ungkapan yang sering di berikan orang terhadap Rosetta, band yang asal Philadelphia Amerika ini. Suatu bentuk julukan dan panggilan untuk mendeskripsikan bagaimana musik Rosetta yang sebenarnya. Masih ingat beberapa tahun yang lalu ketika Rosetta merilis debut sebuah double album berkonsep yang sangat fenomenal yaitu The Galilean Satellites. Dimana disc pertama dalam album itu adalah Rosetta dengan musik yang dilabeli Post-Metal dengan sentuhan Sludge yang dominan dengan vokal layaknya sebuah band Post-Hardcore. Dan disc kedua yang berisi instrumental ambient dengan sentuhan drone yang mendominasi.
Dua disc yang beda cita rasa, namun menjadi istimewa ketika masing masing track dari kedua disc tersebut dilebur menjadi satu yang menjelma menjadi sebuah maha karya yang jenius. Sehingga dapat saya katakan bahwa The Galilean Satellites menjadi sebuah masterpiece dari Rosetta. Namun saya tidak akan berbicara jauh mengenai album itu, tetapi mari berbicara tentang tujuh track yang dirangkum dalam sebuah album yang diberi judul A Determinism Of Morality.
Cita rasa dari Post-Hardcore semakin kuat ketika Ayil sebagai track pembuka dimainkan yang sedikit demi sedikit menggeser unsur post-rock maupun post-metal disini. Struktur musik serta riff riff hardcore dengan tempo cepat serta sentuhan ambient dan atmosferik membuat track ini sedikit berbeda dengan sound Rosetta yang sudah saya kenal. Selain dari itu, sama saja. Je N'en Connais Pas la Fin pada urutan kedua membuat track ini menjadi sebuah track favorit dari saya. Dimulai dari beat-beat ringan dengan twinkle serta tremolo ala post-rock sampai vokal berdistorsi yang kemudian menjadi berat serta menggila di bagian akhir.
Blue Day For Croatoa ibarat oase setelah mendengar sound yang cukup berat, ringan dengan dengan twinkle gitar membuat track itu lumayan santai jika dibandingkan dengan keseluruhan album. Release sedikit berbeda, kali ini dengan vokal yang cukup clean namun growl tetap ada ketika mencapai klimaks lagu. Kemudian sampailah di Revolve, track favorit nomor dua saya selain Je N'en Connais Pas la Fin. Dan sampailah dimana tingkat emosional saya diuji sampai menuju tingkat eargasm saya. Sungguh built up yang sempurna.
Renew hadir setelahnya mengingatkan saya akan Ayil ketika track ini akan berakhir. Sungguh komposisi yang bagus dengan stop-start teknik yang benar-benar sempurna. Dipenghujung album ada sebuah klimaks yang
lumayan epic dengan track yang berjudul sama dengan albumnya yaitu A Determinism Of Morality yang cukup serupa dengan track-track sebelumnya. Namun meskipun begitu, disinilah musik Rosetta sebenarnya.
Overall, A Determinism Of Morality adalah sebuah pencapaian baru oleh Rosetta. Meski menurut saya masih lebih baik album terdahulu. Namun disini mereka mampu bermain dengan teknik-teknik yang lebih sulit dan
kompleks. Disinilah kemampuan maksimal Rosetta terlihat. Dan ini juga menjadi pengalaman baru bagi saya menikmati musik Rosetta. Singkatnya, A Determinism Of Morality adalah sebuah Post-Metal album yang layak anda
koleksi.