Terdiam sepi di batas ambang keheningan tengah malam dimana suasana tenang menyelimuti diri yang sedang duduk
sendiri sambil membakar kemenyan. Tak lama asap kemenyan semerbak memenuhi di sekitar diri dengan bau-bauan yang menusuk hidung dan sementara mulut berkomat-kamit memanggil mahluk dari alam lain untuk datang dan menemani diri. Tak lama kemudian mahluk gaib berwujud tak mengenakan mata dan telinga itu datang dan menyapa, terlihat wajah buruk rupa yang sedang bersenandung siap untuk menyantap sesajen yang sudah disiapkan sebelumnya.
Sementara sang mahluk sedang menyantap sesajen, tiupan dari suling dan simbal menghalau sang mahluk untuk tidak marah dan murka. Bunyi bel dan gong juga membuatnya tenang. Setelah itu sang mahluk berbicara kepada penulis tentang apa yang menjadi kemauan penulis karena sudah memanggil mereka dari alamnya. Sambil terus terdiam dan berbicara melalui mata batin, penulis mendengar perkataan mereka dengan suara yang membuat bulu kuduk merinding.
Phurpa, sang monster telah berbicara dengan suara yang menusuk telinga. Segala keinginan dan kemauan telah disampaikan dengan sempurna lalu meninggalkan penulis setelah ritual selesai. Namun sebelum kesemuanya selesai, ada 7 tingkatan yang harus dilalui untuk mendapat pencerahan lewat seremoni ritual yang dinamakan Trowo Phurnag Ceremony.
Yang pertama adalah Fundamental Mantra Of Bon yang menjadi tahap awal pengenalan mantra dan tata cara. Kedua adalah Introduction yang dimana menjadi satu bentuk permulaan sebelum proses transformasi dengan sang monster terjadi. Ketiga adalah The Visualization yang menjadi bentuk penampakan sang monster agar penulis bisa berkomunikasi dengan baik. Keempat adalah Conferring Empowerment And Self-Transformation dimana terjadi proses transformasi dengan sang mahluk. Ritual sepanjang 30 menit ini wajib dilakukan agar mencapai titik sempurna. Kelima adalah Emanating The Retinue Of The Deity yang melanjutkan proses transformasi. Keenam adalah The Charge To Action yang menjadi saat untuk melakukan aksi setelah penyatuan telah sempurna. Dan yang terakhir di tingkatan ketujuh adalah Puja Offering And Praises dimana segala pemujaan dan pemujaan berakhir.
Setelah semua itu berakhir beserta dengan redupnya api dari bakaran kemenyan serta asap yang telah menghilang serta bebauannya. Penulis menjadi terdiam sepi kembali di ambang batas keheningan tengah malam.
Phurpa sang monster sebenarnya adalah metamorfosis dari ritual keagamaan Bon dari Tibet yang dicoba dilakukan kembali oleh Alexey Tegina dan Purba dari Russia. Bon identik dengan animisme dan okultisme pada awalnya, lalu masuk namun berbeda dengan agama Budha di Tibet. Ambient dan Dark Ambient Phurpa bukan untuk semua orang, siap-siap saja anda akan didatangi sang mahluk yang kemudian merasuki jiwa anda dan membuat anda kerasukan oleh roh berwujud monster yang tidak terlihat oleh mata anda. Tapi dapat anda rasakan keberadaannya di sekitar anda karena anda dapat mendengar suara mereka berbisik di telinga anda.