Sungguh mengejutkan ketika mendengarkan album terbaru Dance Gavin Dance tanpa ekspetasi apa-apa ketika mendengarkan rilisan mereka yang berjudul Downtown Battle Mountain II. Ketika melihat profil mereka, saya hanya menganggap band yang beraliran Post-Hardcore ini sebagai band kebanyakan di genre tersebut. Namun, ekspetasi saya bisa ditepis ketika mendengarkan album ini secara keseluruhan. Paduan Post-Hardcore dengan bumbu tune Psychedelic dicampur sentuhan Math dan Progressive kemudian diberi tambahan Hip Hop secukupnya menjadikan Downtown Battle Mountain II memiliki cita rasa yang unik.
Dance Gavin Dance yang berasal dari California Amerika ini sempat mengalami pergantian personil, tetapi akhirnya kembali lagi berkolaborasi dengan formasi awal mereka yang tak lain Jonny Craig (vocals), Jon Mess (Scream), Eric Lodge (bass), Will Swan (gitar, scream) dan Matt Mingus (drum). Dan dengan dua orang vokalis, Dance Gavin Dance siap menghentak telinga anda dengan experimental yang mereka lakukan di rilisan Downtown Battle Mountain II.
Dibuka dengan Spooks yang langsung disuguhi dengan intro ringan petikan gitar dan suara vokal dari Craig yg kemudian dilanjutkan oleh scream dari Mess dan akhirnya melebur menjadi satu kerumitan tune ala math pada gitar dan yang mengejutkan ketika memasukan unsur hip hop dengan rap dibagian tengah lagu tanpa meninggalkan kesan hardcore mereka. Sebuah track pembuka yang sempurna untuk mengenalkan kepada orang awam, siapa itu Dance Gavin Dance.
Pounce Bounce pada track selanjutnya hadir dengan tune tidak serumit lagu sebelumnya namun tetap menarik untuk disimak. Dan selanjutnya ada track yang cukup lucu yaitu The Robot With Human Hair Pt. 2 1/2, ini aneh karena sewaktu saya mencoba mendengar album self titled Dance Gavin Dance yang rilis pada tahun 2008, itu sudah Pt. 3. Tetapi ketika menyimak lebih dalam, saya cukup terpukau dengan track ini karena
unsur Post-Hardcore masa kini sangat terasa sekali terutama ketika dibagian tengah sewaktu ada solo bass, disusul melodi gitar dengan delay yang panjang.
Thug City hadir dengan aroma serupa dengan yang ada sebelumnya, tetapi Need Money yang ada di urutan selanjutnya cukup mengejutkan. Dibuka dengan tune ala math dengan bumbu progresif lantas bermetamorfosis menjadi sesuatu yang berbeda ketika riff gitar yang berat masuk serta tempo yang selalu berubah membuat track ini memiliki cita rasa yang khas. Selanjutnya dibuka dengan twinkle gitar berdistorsi lewat Elder Goose, dan pada pertengahan sempat bermain tremolo yang kemudian cepat berubah menjadi ciri khasnya kembali dengan built up yang cukup menawan di telinga saya. Nice !!
Selanjutnya hadir Heat Seeking Ghost of Sex yang menurut saya cukup biasa dan mungkin kalau bisa dikata lebih pop meski itu bukan pop. Satu yang unik ketika ada break di tengah dengan sustain yang panjang, vokal scream masuk untuk mengisi kekosongan yang ada. Satu keterkejutan saya lagi ketika mendengarkan Blue Dream dimainkan. Dengan dibuka dengan nada funk era 80-an dengan sedikit sentuhan soul serta blues, namun akhirnya menggila ketika memasuki klimaks dengan transformasi
yang cukup diluar perkiraan saya dan begitu pula ketika kembali ke root mereka. Sungguh komposisi yang jenius. EPIC !!
Ketika memasuki Privilously Poncheezied, Post-Hardcore dengan tune gitar liar yang dibawakan oleh Will Swan mampu berkolaborasi dengan Hip Hop yang ringan dengan sedikit tambahan rap di belakangnya serta
ritme dansa 80'an masuk ketika ritme dan tempo di lagu ini sering berubah. Sungguh permainan drum yang hebat dari Matt Mingus. Kemudian Swan Soup dimainkan di dalam deretan Downtown Battle Mountain II, saya kembali
terpukau dengan cara Dance Gavin Dance dalam meramu musik mereka yang berubah-ubah tak menentu. Selanjutnya sebagai lagu penutup album ini, Purple Reign hadir dengan cara yang santai namun cukup rumit, ringan tapi berat, tetapi disinilah kemampuan maksimal Dance Gavin Dance untuk komposisi musik dituangkan secara maksimal yang membuatnya menjadi penutup yang luar biasa dari Downtown Battle Mountain II.
Well, meski lumayan berbeda dengan rilisan mereka terdahulu yang mungkin agak aneh di telinga, sehingga beberapa fans banyak yang mencaci rilisan kali ini dibandingkan rilisan mereka yang terdahulu. Tetapi cara
bereksperimental mereka dalam menuangkan segala kemampuan dalam menyusun komposisi musik yang unik membuat album ini memiliki cita rasa yang unik. Nice !!