About

rayculz's reviews room ... mendalami sekumpulan bunyi yang tertuang dalam aksara dan kata

Ghaust | Ghaust


Akhirnya apa yang ditunggu telah tiba juga, setelah sekian lama cukup puas juga mendengar demo album Ghaust yaitu 600335/047545 yang mereka bagikan cuma-cuma di myspace mereka pada tahun 2007 lalu. Tiga track dari empat track yang ada di dalam demo tersebut, sekarang menjelma menjadi kekuatan musik yang sungguh kuat dan powerfull.

Sebelum berbicara lanjut mengenai album ini, satu hal yang membuat saya angkat topi tentang Ghaust yaitu mereka hanya berdua, Uri.A.Putra di posisi gitar dan bass serta M.Edward sebagai penggebuk drumnya. Duo inilah yang melakukan terobosan baru dalam industri musik tanah air yang belum pernah ada sebelumnya yaitu mengusung musik post-metal yang penuh dengan distorsi riff dan juga dengan sedikit sentuhan musik post-rock.

Berbicara mengenai album mereka yang dirilis pada akhir tahun 2008 lalu, Ghaust telah mematangkan segalanya akan konsep bermusik mereka. Meskipun band ini hanya dibidani oleh 2 orang personil saja, namun Ghaust sanggup membuat musik keras nan gahar ciri khas musik metal dan juga sludge music. Saya rasa inspirasi terbesar mereka yaitu Boris, band multi talenta asal Jepang. Pada track pembuka Day After (Entering Into Peace), Ghaust langsung menunjukkan taringnya. Disini saja terkejut juga versi album ini jauh jauh 100 kali lebih bagus daripada versi demo mereka terdahulu. Dibuka dengan nada yang cukup powerfull dengan riff riff distorsi khas metal yang kemudian melunak pada pertengahan lagu yang kemudian disambung dengan twinkle gitar yang mereka mainkan menjadikan band ini sepintas mirip band post-rock, namun disinilah kelebihannya. Apalagi sewaktu masuk klimaks, unsur Sludge & Drone nampak jelas di track ini. Inilah track favorit saya di album self-titled mereka ini.

Sleep And Release yang ada pada track kedua lebih bermelodi dengan distorsi yang menaungi dinding musiknya. Kesan ceria nampak pada track ini, namun tetaplah dengan kegaharan musik metal. Torchlight pada track ketiga mulai bermain main lagi dengan twinkle gitar yang cukup nyaman untuk didengar, menjadikannya sedikit berbeda dibagian pertengahan hingga akhir. Adrenalin mulai meningkat sampai di penghujung lagu dan siapkan telinga anda untuk mendengarkan track berikutnya yaitu Akasia. Beat-beat cepat langsung hadir di bagian awal track, penuh dengan emosi dan amarah yang kemudian berangsur tenang di pertengahan track dan akhirnya menggila dibagian akhir track. Sungguh luar biasa dan di track inilah adrenalin kita dipicu.

The Wolf and The Boar adalah salah satu track yang ada pada demo album mereka terdahulu yang di mixing ulang di album ini. Banyak peningkatan yang ada disini, dan yang pasti soundnya lebih bersih. Tetapi bagi saya, track inilah yang menjadi track terlemah di album ini. Kurang ada sesuatu yang mengigit sih. Hanya riff monoton dengan bumbu distorsi. Sengajakah ? Atau itu hanyalah sebuah intro dari track pamungkas mereka di album ini yaitu At Sea (We Are Nothing). Mungkin bisa jadi karena track pamungkas ini benar-benar luar biasa. Ghaust menunjukkan segala kemampuan musik mereka, meskipun mereka cuma berdua. Track ini di awali sesuatu yang lembut kemudian menjadi kencang dengan permainan drum Edward, kemudian mereka menenangkan diri kembali sebelum akhirnya menggila di penghujung lagu. Great !!!

Ghaust telah menjadi fenomena baru di dalam dunia musik Indonesia. Yah, ini adalah sebuah langkah awal dunia musik experimental Indonesia khususnya yang bergenre Post-Metal. Di sini Ghaust sudah menjadi Pioneer genre ini di Indonesia meskipun itu musik instrumental.

Viva la Ghaust !


Artist
Ghaust

Album
Ghaust

Rilis
2008

Genre
Post-Metal, Sludge, Post-Rock

Rating
10 | 10
_________________________________________

Leave a Reply