About

rayculz's reviews room ... mendalami sekumpulan bunyi yang tertuang dalam aksara dan kata

Mansun | Six


 
What a sound? Beberapa elemen dalam musik dicampur menjadi satu di dalam satu komposisi musik yang sempurna. Semua itu bisa dilakukan oleh Mansun lewat rilisan bertajuk Six. Dan jujur saja, penulis sampai kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan secara detil rililsan ini. Akhirnya menjadi sebuah karya masterpiece dari Mansun, dan itu tidak bisa dipungkiri lewat musik dari band Britpop asal Chester Inggris ini.

Coba anda bayangkan ketika Progressive Rock dicampur dengan Psychedelic serta sedikit sentuhan Shoegaze ditambah dengan sedikit bumbu Pop ala Britpop kebanyakan. Ditambah dengan cara bereksperimental layaknya Radiohead atau musik dari Manic Street Preachers yang menjadikan rilisan Six menjadi rilisan Alternative atau bisa disebut Art Rock yang luar biasa. Wow, penulis sampai merinding ketika mendengarkan keseluruhan album ini.

Namun sangat disayangkan, Mansun hadir disaat yang salah sewaktu invasi Britpop di era '90an ketika musik sejenis termakan oleh band yang sudah memilki nama saat itu seperti laiknya Radiohead yang merilis OK Computer dan Oasis dengan Be Here Now. Mansun hadir dengan moment yang salah di saat itu, karena menurut saya kemampuan musikalitas dari Mansun hampir sama dengan kemampuan Radiohead di akhir 90'an dengan OK Computer-nya. Sial sekali bagi Mansun, Six yang bagi penulis berkualitas sama dengan OK Computer termakan oleh hype yang begitu besar dari band papan atas britpop saat itu. Dan akhirnya rilisan Six hanya menjadi pengisi sebuah sejarah yang akhirnya terlupakan.

Berbicara mengenai Six, album ini dibuka lewat sebuah tembang berjudul sama dengan album ini. Six dibuka lewat permainan piano dengan elektronik yang ringan, serta dipadu dengan riff riff gitar ringan serta vokal Paul Draper yang menurut saya karakter suaranya hampir mirip dengan Brett Anderson dari Suede. Setelah itu musik Mansun bertransformasi dengan bumbu ambient elektronik ala Radiohead, lalu masuk ke sesi selanjutnya lewat sound dan tune psikedelik yang lumayan bisa membuat anda nge-fly sesaat karena mabuk dengan tune yang ada. Dan akhirnya langsung dibantai dengan musik yang berirama cepat serta tune progresif sampai klimaks lagu ini. Lalu tanpa henti, langsung dilanjut ke tembang berikutnya yaitu Negative.

Hadir dengan rasa yang berbeda dengan Six, Negative yang penuh dengan bumbu gitar psikedelik sebagai atmosfer musiknya. Membuat tembang sarat bumbu progresif layaknya The Mars Volta ini memiliki ciri khas sendiri dibandingkan dengan komposisi jenius di tembang sebelumnya. Inverse Midas sebagai tembang ketiga cukup simpel dengan permainan akustik piano serta vokal yang menurut penulis hanya sebagai interlude yang berkesinambungan dengan tembang Anti Everything yang hadir setelahnya. Nuansa psikedelik begitu terdengar nyata di sini sebagai scoring yang baik ketika sedang menyeruput mariyuana.

Masih dalam kondisi yang mabuk, Mansun kemudian hadir lewat sebuah tembang berjudul Fall Out. Di situ penulis terkejut karena ada satu bagian chimes yang sangat terkenal dari Tchaikovsky lewat Nutcracker Suite-nya bergema di barisan nada pada pembukaan Fall Out lewat dentingan lonceng yang mengingatkan penulis akan sebuah film bertemakan natal.

Serotonin kemudian Cancer termasuk salah Mansun dalam menuangkan segala ekspresi musiknya. Terutama di dalam Cancer, komposisi musik dihadirkan dengan yang tidak biasa, cenderung absurd, sedikit annoying tetapi disatu sisi cukup jenius. Di dalam sebuah tembang sepanjang 9 menit ini, Mansun menuangkan segala keabsurdan sureal tanpa batas dimana terjadi perbedaan setipis kertas bahwa itu bodoh atau jenius. Cancer adalah sebuah masterpiece dengan banyak fragmen bunyi yang disusun menjadi satu kesatuan seni. EPIC song!

Mungkin mereka terlalu baik hati untuk pendengarnya, setelah menikmati sebuah masterpiece akan sebuah komposisi kumpulan bunyi. Mereka memberikan Witness To A Murder (Part 2) yang tidak lain adalah sebuah interlude dengan permainan akustik gitar dengan nyanyian seriosa bak abad Baroque serta puisi monolog yang membuat interlude ini ibaratnya sebuah lagu dari jaman pertengahan. Pikiran penulis langsung melayang ke kisah-kisah fantasi dimana seorang ksatria akan pergi meninggalkan kawananannya untuk berperang melawan seekor naga. What a sound?

Cukup menikmati fantasi itu, Television hadir dengan nuansa yang cukup epic. Bunyi-bunyian aneh yang meningatkan saya akan absudisme tingkat akut di album Kid A dari Radiohead terdengar disini. Komposisi rumit yang susah dicerna oleh telinga normal pasti menolak dengan situasi yang seperti ini. Tetapi inilah mansun yang menghadirkan sebuah lukisan bunyi dengan cita rasa seni yang tinggi. Special/Blown It (Delete As Appropriate) cukup ringan dengan dosis rendah akan psikedelik nan absurd yang menjelma menjadi rock berseni.

Legacy yang ditulis dengan baik dari segi lirik serta nada, membuat tembang ini menjadi salah satu tembang yang mudah dicerna dan lebih pop dibandingkan karya seni yang sudah mereka ciptakan sebelumnya. Dan sebagai penutup ada Being A Girl yang hadir bukan sebagai penutup murahan tetapi sebuah penutup progresif bercita rasa tinggi.

Akhirnya, penulis cuma bisa terpukau dan geleng-geleng kepala dengan sebuah lukisan bunyi yang diberi judul Six ini. Sebuah komposisi yang luar biasa dalam menyusun bunyi. Sebuah album berkonsep luar biasa. Ibaratnya Six itu adalah sebuah lagu dengan durasi sekitar 70 menit yang dibagi menjadi 13 bagian. Dan masing-masing bagian itu dibagi lagi menjadi beberapa fragmen bunyi yang terangkum dalam satu komposisi. Sungguh sebuah mahakarya dengan cita rasa seni tinggi yang dilukis dalam kanvas bunyi.


Artist
Mansun

Album
Six

Rilis
1999

Genre
Art Rock, Alternative, Progressive Rock, Britpop

Rating
10 | 10

_________________________________________

Leave a Reply