Bermain di area musik lantai dansa, salah satu yang paling menarik adalah ketika mendengar sebuah musik instrumental dari seorang DJ yang membangun alur dari nol dan kemudian menuju ke titik adrenaline tertinggi yang mengakibatkan seseorang menjadi kesetanan sesaat karena musiknya. Dan hal ini yang dinamakan trance. Dinamakan begitu karena trance adalah cara membangun alur lewat sebuah musik yang mengakibatkan seseorang mengalami kesetanan. Salah
satu DJ yang paling piawai dalam hal itu adalah seorang DJ yang berasal dari negeri kincir angin, dan dia tak lain adalah Armin Van Buuren.
Di tahun 2010, Armin merilis album studio yang empat sebagai seorang DJ. Bukan proyekan kompilasi A State of Trance yang di mix olehnya. Satu hal yang menarik menurut telinga penulis adalah mendengarkan trance karya armin yang benar2 instrumental. Dan jujur, penulis tidak terlalu suka ketika harus mendengarkan lagu yang berkolaborasi dengan penyanyi lain seperti Sophie Ellis Bextor atau Adam Young di rilisan Mirage ini. Itu dikarenakan tidak terlihat skill yang sebenarnya dan sentuhan trance menjadi berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
Parahnya di rilisan Mirage ini, sudah terlalu banyak kolaborasi dengan artis lain. Sebenarnya ini bagus, karena trance yang sebenarnya adalah underground musik di lantai dansa menjadi bisa diterima dan masuk ke dunia mainstream. Salah satu yang berhasil dilakukan Armin yaitu ketika bekerja sama dengan Sophie Ellis Bextor lewat sebuah tembang berjudul Not Giving Up On Love.
Dan lebih parah lagi, Mirage yang berjumlah total 16 tembang ini, 10 diantaranya adalah kolaborasi dengan artis lain. Meskipun bagus dan lebih pop, tetapi justru sangat berkurang untuk mendengarkan trance yang sebenarnya dari Armin. Sehingga mengakibatkan album ini sedikit cheesy, dan ini sangat disayangkan dari seorang DJ sekaliber Armin.
Ini menjadi satu bentuk kekecewaan yang sama ketika mendengarkan rilisan DJ lain yang lebih senang berkolaborasi dengan artis lain dan mengesampingkan musik yang dia punya dan kemampuan yang ia miliki untuk bermain fundamental trance yang hanya sebuah instrumetal. Akhirnya yang tersisa cuma rasa bosan. Beruntunglah untuk penggemar trance dapat menyimak 6 lagu instrumental trance sebenarnya yang diberikan Armin untuk pendengar setianya. Dan itu cukup membantu untuk sedikit mengusir
rasa bosan. Salah satu yang menarik dari itu adalah sebuah lagu yang berjudul sama dengan rilisan ini yaitu Mirage. Progressive Trance yang dibangun disini cukup bagus untuk membangun suasana, terutama ketika memasukan sedikit riff-riff metal di pertengahan lagunya. Cukup bagus ketika mendengarkannya.
Sebenarnya materi lagu cukup menarik ketika dibuka lewat Desiderium 207 yang cukup membuat merinding dan epic sebagai intronya. Yang kemudian langsung dihantam lewat Mirage untuk menaikan adrenalin. This Light Between Us cukup menarik meskipun cheesy. Selanjutnya ada kolaborasi dengan Sophie Ellis Bextor di Not Giving Up On Love membuat saya menyenangi Sophie daripada Armin, sungguh menyebalkan. Selanjutnya ada I Don't Own You yang cukup menarik, dan mampu membangun suasana. Full Focus sebagai track trance sebenarnya bisa dikembangkan lagi, tapi tidak jadinya cukup membosankan meskipun penulis suka di bagian akhir lagunya. Karena langsung berlanjut ke tembang berjudul Take A Moment yang berkolaborasi dengan Winter Kills.
Sayangnya Feels So Good dengan Nadia Ali terlalu biasa, karena Armin tidak bermain banyak disini dan kebanting musiknya meskipun bagus. Virtual Friend juga cukup bisa ketika berkolaborasi dengan Sophie, dan saya cukup terkejut dengan akustik gitar di intronya. Cukup galau lagu ini di awalnya, tetapi langsung diajak Armin untuk berdansa bersama di pertengahan lagu sambil membangun alur trance. Satu tembang yang menarik ketika berkolaborasi dengan artis lain dan disini Armin lebih mendominasi.
Drowning dengan Laura V terlalu biasa, namun itu cukup bisa diobati dengan Down To Love yang berkolaborasi dengan Ana Criado. Lalu ada Coming Home cukup bisa mengobati rasa rindu akan trance. Lumayan menarik, karena intro lagu ini adalah penutup dari lagu sebelumnya dan langsung membangun alur fundamental trance yang sangat penulis rindukan. Dan itu juga dilanjutkan ke track selanjutnya yaitu These Silent Hearts yang berkolaborasi dengan BT, disini Armin tampil dominan sehingga membuat tembang ini sangat menarik.
Setelah situasi sudah menjadi panas, langsung saja Armin membanting telinga anda dengan Orbion yang tidak lain adalah instrumental trance yang sangat bagus. Lalu dengarkanlah kolaborasi dengan DJ Ferry Corsten yang membuat tembang Minack ini cukup fenomal karena penulis sempat merinding dan eargasm ketika mendengarkan karya yang satu ini.
Akhirnya sampai di penghujung album yaitu kolaborasi Armin Van Buuren dengan Adam Young dari Owl City, sebagai tembang pamungkas album ini justru tembang ini jadi tembang yang lemah dan tidak sebagus kolaborasi dengan penyanyi lain yang ada sebelumnya. Seharusnya Armin bisa mendominasi, tetapi justru tune-tune synth pop ala Owl City sangat terdengar dengan jelas. Seharusnya lagu ini jadi lagu dari Adam Young lewat Owl City yang di mix sama Armin Van Buuren. Bagus kalau dari Adam Young, tapi mengecewakan jika ini dari Armin. Tetapi jangan berburuk sangka lebih dahulu, karena tembang ini cukup menarik untuk diputar berulang-ulang.
Overall, Mirage karya Armin Van Buuren ini bisa menjadi karya fenomenal jika dia bisa bekerja sama dengan artis lain dan tetap Armin yang mendominasi. Bukan kebanting dengan artis lain sehingga musik Armin terlupakan begitu saja. Contohnya seperti Sophie Ellis Bextor yang cukup mendominasi sehingga musik Armin langsung terbanting. Jika anda penggemar trance sejati siap-siap kecewa dengan album ini, tetapi jika suka dengan permainan Armin yang dengan sukarela terbanting oleh artis lain maka album trance yang satu ini bisa menjadi satu koleksi
berharga anda. Nice one.