Nun jauh disana ketika kaum Ogre yang kumuh yang sudah biasa hidup dengan para Troll membuat band bersama. Namun hal yang tidak mengenakan terjadi ketika ada seorang hobbit buruk rupa yang dinamakan Gollum mendekat dan menawarkan diri untuk menjadi vokalis utama, dan jadilah Ahaziah yang kemudian merubah nama mereka menjadi Chelsea Grin. Dengan membawakan Deathcore, inilah Chelsea Grin dengan rilisan debut self titled EP mereka.
Tidak banyak yang ditawarkan oleh Chelsea Grin disini selain brutal musik Deathcore mereka dengan duo vokalis yang bersuara seperti ogre yang mungkin bisa dikatakan sebagai manusia babi karena suaranya memang mirip babi dan seorang lagi bersuara seperti gollum yang menjadi karakter penting di film Lord of The Rings. Jujur saya, penulis sangat bosan dengan banyaknya breakdown disini dan sangat overated mendominasi. Ibaratnya 5 tembang di dalam EP mereka ini adalah 5 tembang breakdown yang sangat berlebihan. Memang sih, breakdown adalah ciri utama dari band-band deathcore tetapi dengan penggunaan yang berlebihan pasti hasilnya tidak terlalu bagus dan sangat over.
Sebenarnya lewat self titled EP mereka ini, Chelsea Grin berpotensi bagus. Itu terbukti dengan permainan gitar yang lumayan apik serta sedikit sentuhan simfoni pada komposisi musiknya. Itu sebenarnya bagus untuk menutupi deathcore yang cenderung itu-itu saja dalam komposisi musiknya. Namun, ketika sentuhan secuil itu dilakukan maka hanya akan menjadi pelengkap komposisi deathcore nan monoton mereka.
Chelsea Grin membuka rilisan self titled mereka Crewcabanger dengan scream serta pig squeal dengan irama bertempo cepat yang kemudian lantas masuk ke dalam breakdown yang hampir mendominasi lagu meski ditutup secara fade out yang digantikan suara simfoni yang menarik. Anathema Of The Sick sebagai tembang selanjutnya langsung menghajar dengan telinga anda dengan riff bertempo cepat, namun anehnya ketika vokal babi dan gollum mulai mengisi suaranya langsung breakdown itu dimulai. Sekali lagi, itu sangat mendominasi dan tidak nyaman yang langsung dilanjut tanpa henti dengan Cheyne-Stokes di posisi ketiga bersuara sama dengan sebelumnya, dengan riff-riff berat dan lambat berpadu satu dengan vokal babi dan gollum meski sentuhan clean melodi gitar cukup menarik tetapi tidak membuatnya menjadi lebih baik lagi.
Disgrace langsung menghentak dengan cepat, namun sekali lagi ciri khas yang sama tetap diulangi kembali disini. Breakdown yang mendominasi tidak membuat tembang ini menarik. Yang terdengar hanyalah paduan suara babi dan gollum yang dibalut dengan breakdown deathcore. Namun yang menarik adalah ketika akhiran tembang ini menjadi pembuka tembang selanjutnya adalah Lifeless yang langsung dibuka dengan breakdown dan diakhiri dengan sampling desah dan lirih suara wanita yang mencapai titik orgasme. Yang kemudian ditutup dengan tembang Recreant yang bertema sama.
Sebenarnya rilisan self titled debut mereka ini sangat berkonsep, itu dibuktikan dengan sambung menyambung lagu dari akhiran lagu menjadi awalan lagu berikutnya. Namun, ketika berbicara masalah breakdown yang sudah sangat over meskipun breakdown adalah ciri utama dari deathcore, maka hasilnya akan menjadi overated. Chelsea Grin sebenarnya bertalenta bagus lewat permainan solo gitarnya, tetapi itu kurang di eksplor lebih dalam dalam komposisi musiknya sehingga band yang ingin menjadi 'Death
Metal' ini tidak bisa dikatakan demikian karena sangat kental nuansa Deathcore yang ada didalamnya.
Well, album ini tidak untuk semua pendengar musik. Bahkan untuk penggemar deathcore secara general. Tetapi bisa jadi, album ini bisa menjadi suatu contoh untuk mengenal lebih dalam kepada pendengar awam apa itu deathcore dengan breakdown yang menjadi ciri khasnya. Dan disitu, Chelsea Grin yang berasal dari Amerika ini bisa menceritakannya dengan jelas. Apa itu yang dinamakan breakdown.