About

rayculz's reviews room ... mendalami sekumpulan bunyi yang tertuang dalam aksara dan kata

The Middle East | The Recordings Of The Middle East

  
Pertama kali penulis mengenal The Middle East yaitu ketika mencoba mencari siapa artist lain yang karakter musiknya mirip dengan Sigur Ros. Meski ada beberapa yang mencoba mirip tetapi dengan karakter musik yang tetap berbeda, namun belum menemukan band yang benar-benar mirip sama Sigur Ros. Hingga suatu saat, ada rekan penulis yang mengenalkan band yang berasal dari Australia yaitu The Middle East kala itu yang 'katanya' ada tembang dari salah satu rilisannya yang sangat mirip dengan karakter musik Sigur Ros. Meskipun begitu, The Middle East tidak sepenuhnya mirip karena lebih bermain di area folk dan akustik. Tetapi sebuah tembang yang berjudul Pig Food pada rilisan The Recordings Of The Middle East membuktikannya.

Namun The Middle East tidak ingin mencoba menjadi Sigur Ros, tetapi mereka berdiri dengan pondasi sendiri, dengan musik sendiri dan dengan gaya mereka sendiri. Dengan mengusung tema indie folk dengan komposisi akustik yang mendominasi serta ada unsur ambient dan sedikit sentuhan post-rock, jadilah The Middle East yang menjadi salah satu artis Australia dalam kategori underated yang bisa saya katakan sama dengan band Laura yang berlainan genre musik tetapi tetap dalam kategori underated.

The Recordings Of The Middle East dibuka lewat tembang akustik yang cukup ringan yaitu The Darkest Side. Permainan gitar yang ringan dengan duo vokalis yang berduet membuat tembang ini begitu dingin dan menyenangkan untuk didengarkan disaat santai malam. Kemudian Beleriand mencoba memasukan unsur post-rock dibagian awalnya yang lantas dipadu dengan akustik gitar dengan nuansa ambient yang cukup haunting pada komposisi musiknya. Lalu hadir tembang Lonely yang cukup manis sebagai indie folk serta ambient yang menenangkan nan galau tetapi sekaligus indah.

Blood adalah salah tembang yang menarik di rilisan ini, musik akustik dengan sentuhan folk yang cukup kental dipadu dengan lagu dengan lirik menarik serta permainan glockenspiel yang beradu padu dengan komposisi musiknya membuat tembang ini cukup renyah untuk konsumsi telinga anda. Setelah itu ada Fools Gold yang bermain di ranah akustik dengan ambient minimalis yang menarik, terutama ketika tiga orang bernyanyi bersahut-sahutan yang mengisi kekosongan musik.

Ketika Pig Food dibunyikan, sontak ingatan penulis akan Sigur Ros langsung menyeruak di kepala. Dan disinilah penulis mengenal The Middle East yang mirip dengan Sigur Ros yang hanya di lagu ini saja. Musik dari Pig Food sangat kental akan musik Sigur Ros era The Bracket Album ( ) yang seluruhnya menggunakan bahasa hopelandic. Dan disinilah The Middle East hadir dengan caranya sendiri, membawakan tembang post-rock ini dengan cara yang berbeda. Kemudian tembang selanjutnya dibawa dengan cara yang cukup aneh, kemampuan untuk mengeskplorasi musik ambient minimalis dengan permainan elektronik sehingga mampu menciptakan satu tembang yang cukup disturbing serta haunting sehingga mampu membuat bulu kuduk berdiri. Memang tidak brutal, tetapi nuansa akan komposisi musiknya sangat sesuai dengan judulnya yaitu The Fall of Man. Dan bagi penulis, ini adalah satu tembang yang cukup jenius yang pernah diciptakan The Middle East.

Setelah diguyur dengan rasa ketakutan yang cukup menggangu di tembang sebelumnya. The Middle East memberikan sentuhan magical yang indah yang dibawakan bukan dengan cara yang rumit namun cukup sederhana, namun hal tersebut menjadikan tembang sepanjang 13 menit ini sebuah penutup yang indah. Tsietsi mampu menyihir anda untuk mendapatkan sensasi yang cukup luar biasa, anda akan dibawa ikut terbang bersama dengan The Middle East dengan melewati awan lalu menembus dinginnya udara di waktu subuh dan menikmati matahari terbit di puncak gunung. Akhirnya memberikan anda terang yang indah setelah gelap malam dengan segala kengeriannya berlalu. Sungguh penutup yang jenius pula untuk sebuah rilisan yang istimewa.

Inilah rilisan independent oleh The Middle East yang cukup fenomenal di tahun 2008 kala itu. Namun ketika masuk label dan dirilis ulang pada 2009 di Inggris maupun 2010 di Amerika, ada beberapa tembang yang dibuang. Dan parahnya, tembang yang dibuang itu adalah tiga tembang terakhir di rilisan original mereka yaitu Pig Food, The Fall of Man dan Tsietsi. Dengan pembuangan tiga tembang tersebut, The Middle East lebih dikenal dengan band yang bermain di ranah folk. Namun meskipun begitu, perilisan ulang juga disertai dengan cover album yang baru yang dilukis oleh Imogen Heap. Bukan cover dengan background hitam itu dengan siluet wajah manusia, seperti yang tertera di awal tulisan ini.

Akhir kata, rilisan ini adalah album yang sangat luar biasa. Beragam genre diracik menjadi satu di dalam rilisan ini. Namun meskipun beragam, ciri khas utama dari musik The Middle East tidak luntur begitu saja namun menjadi kuat. Dan disinilah The Middle East bermain-main dengan telinga anda lewat sentuhan magic pada musiknya. Great Album!



Artist
The Middle East

Album
The Recordings Of The Middle East

Rilis
2008

Genre
Acoustic, Folk, Ambient, Post-Rock

Rating
9 | 10

_____________________________________

Leave a Reply