Jonas Brothers, sebuah band ABG yang mulai terkenal lewat acara di Disney Channel. Dan setingkat sama dengan Miley Cyrus serta artis dan penyanyi dari High School Musical. Jonas Brothers mengingatkan penulis akan dua band di masa lalu yang sama-sama berkeluarga yaitu The Moffats dan Hanson.
Namun ada satu perbedaan diantara mereka, yang dulu bisa diterima dengan baik oleh telinga saya dengan baik. Tetapi herannya yang sekarang tidak bisa sama sekali, karena begitu membosankan. Mungkin umur sudah cukup tua untuk menikmati musik ringan tak berseni. Atau telinga sudah terlalu tuli untuk mendengarkan musik kebanyakan. Well, who knows!
Mengingat sepanjang sejarah yang ada. Band yang menjadi idola remaja ini singkat sekali umurnya. Dulu ada Hanson tetapi sekarang bak hilang ditelan bumi apalagi ketika musiknya lebih dewasa. Dulu ada Moffats tetapi sekarang juga hilang ditelan bumi. Konsistensi serta perkembangan musikalisasi perlu dibutuhkan ketika musik bisa dinilai, tetapi sering hal itu berbanding terbalik dengan selera pasar. Dan disitulah Jonas Brothers berada.
Kualitas musik tidak terlalu dibutuhkan demi kebutuhan pasar yang demikian besar. Apalagi dengan dan kebutuhan yang besar untuk mengatasi rasa dahaga para remaja yang sedang mencari jati diri akan sebuah identitas. Apalagi ketika mereka sedang dilanda cinta monyet, dan mengenal cinta untuk pertama kali. Maka musik Jonas Brothers menjadi satu soundtrack yang sempurna untuk mereka. Keindahan masa remaja dapat
dirangkum menjadi satu di dalam lirik dan lagu di kedua album Jonas Brothers ini.
Musik dan lirik bertemakan cinta tidak jauh dari komposisi yang dibalut dalam pop rock yang cheesy dan mudah diterima. Ada satu tembang cinta yang menarik seperti When You Look Me In The Eyes di album Self-Titled mereka. Menarik dari segi komposisi sebagai lagu pop bertema cinta. Sebuah soundtrack yang pas ketika seorang lelaki ingin menembak kekasihnya. Meski sedikit terkesan gombal dalam penulisan lirik, tetapi inilah satu tembang terbaik yang pernah diciptakan oleh Jonas Brothers. Dan satu tembang
yang menyelamatkan nilai dari Jonas Brothers.
Di album A Little Bit Longer, musik dari Jonas Brothers sudah mengalami peningkatan dari segi komposisi terutama sebuah tembang berjudul Burnin' Up. Tetapi ada satu lagu yang cukup annoying di album A Little Bit Longer yang berjudul Video Girl. Dan inilah yang membuat saya ilfil kembali dengan band yang satu ini. Ketika lawan jenis yang sudah tergila-gila dengan ketampanan Jonas bersaudara yang disampaikan di intro lagu ini, dan itu cukup membuat saya mual dan langsung menstop lagu tersebut. Yeah .. yeah ... itulah resiko yang harus dihadapi seorang pria ketika mendengarkan kumpulan lagu roman yang ditujukan untuk kaum wanita.
Well, dari 28 tembang yang terangkum dalam 2 album Jonas Brothers ini ada beberapa tembang roman yang menjadi favorit penulis tetapi banyak juga tembang yang sama sekali tidak penulis sukai karena terlalu biasa dari segi musik serta lagunya. Dan inilah Jonas Brothers yang musiknya menjadi soundtrack para remaja masa kini khususnya kaum hawa, suka tidak suka Jonas Brothers telah menjadi satu bagian untuk musik konsumsi kaum remaja kebanyakan di masa kini. Ada satu hal yang harus digaris bawahi, masa penulis untuk mendengarkan seperti ini sudah lewat dan terkubur di masa lalu ketika penulis masih ingat dengan situasi dimana saat itu penulis sedang jatuh cinta untuk pertama kali kepada seorang wanita yang diiringi musik dengan tema serupa.