About

rayculz's reviews room ... mendalami sekumpulan bunyi yang tertuang dalam aksara dan kata

Primus | Green Naugahyde









This is Rock !
This is Metal !
This is Alternative !

and yes ...

This is WEIRD !! Primus telah kembali dengan gaya bermusik yang cukup dibilang aneh lewat rilisan Green Naugahyde pada bulan September 2011. Sebuah penantian album yang cukup lama dengan interval yang cukup lama pula yaitu 12 tahun setelah rilisan Antipop pada tahun 1999. Meski sempat bubar pada tahun 2001 dan kembali lagi pada tahun 2003, Primus tidak pernah merilis album baru sekalipun. Yang tersisa hanyalah sekumpulan EP dan album hits mereka.

Berbicara mengenai Primus, pasti tidak lepas dari sosok living legend nan nyentrik yaitu Les Claypool dengan vokal serta senjata mautnya yaitu instrumen bass. Dedikasi Claypool pada instrumen bass membuat dirinya menjadi salah satu basis terkemuka di dunia, terlebih lagi Claypool juga menggunakan instrumen musik yang unik seperti The Whamola yang dimainkan dengan cara digesek pada komposisi musiknya. Dan dari situlah keunikan bunyi-bunyian aneh dari Primus diramu dalam sebuah kanvas musik. Dengan formasi Les Claypool di bass dan vokal, Larry LaLonde di gitar dan Jay Lane di drum, band asal California Amerika ini siap membuat anda geleng-geleng kepala lewat rilisan Green Naugahyde.

Untuk para penggemar musik kebanyakan, musik Primus tidak nyaman di telinga karena sungguh terdengar aneh dan absurd, tetapi disitulah Primus bermain hingga menjadi raja di jenis musik seperti itu. Gaya bermain alternative dengan bereksperimental di tune-tune yang aneh dipadu dengan sentuhan funk menjadikan musik Primus memiliki cita rasa yang unik. Terlebih lagi gaya bernyanyi Claypool yang tidak biasa dan cenderung monolog.

Green Naugahyde dibuka dengan intro berjudul Prelude To A Crawl yang cukup haunting dengan bunyi-bunyian instrumental aneh yang segera dilanjutkan ke Hennepin Crawler. Langsung aja funk monoton disajikan lewat tembang aneh ini yang dipadu dengan monolog Claypool lewat vokalnya yang kemudian menjadi psikedelik aneh di bagian tengah dengan klimaks yang tidak nyaman. Tak lama setelah itu terdengar suara tremolo gitar di pembuka Last Salmon Man dan dilanjutkan dengan komposisi yang cukup unik dari musik dan lirik. Kemudian dengan ajaib menjelma menjadi salah satu tembang progressive rock yang cukup jenius dan epic.

Keanehan Primus dilanjutkan lewat Eternal Consumption Engine dengan permainan dominan drum dan perkusi. Ditambah lagi dengan vokal aneh Claypool menjadikan tembang aneh ini luar biasa aneh tetapi tidak abstrak yang menjadikannya menarik ketika perpaduan vokal dengan lirik satir menyeruak di akhir lagu. Setelah itu kembali lagi ke funk aneh lewat Tragedy's A' Comin' yang cukup memukau. Lalu ke Eyes Of The Squirrel yang cukup monoton di awal namun menjadi menggila di tengah dan kemudian menjelma menjadi satu kegilaan bunyi sampai akhir.

Jilly's On Smack menjadi salah satu bentuk eksperimental dari Primus dalam menggunakan raungan suara bass lewat instrumen The Whamola yang digesek dengan bow cello. Built up yang ada di bagian pertengahan tembang ini membuat penulis mengalami eargasm meski itu dengan bunyi yang aneh dan tidak nyaman di telinga. Dan keanehan itulah yang menjadikan tembang Jilly's On Smack cukup epic. Dan Lee Van Cleef yang hadir setelahnya cukup menghibur, dengan rock n roll aneh dengan sedikit sentuhan reggae pada tune tune unik membuat tembang ini cukup bisa membuat anda berdansa rock n roll tapi tetap dengan cara Primus, bukan yang lain.

Moron TV memang benar-benar karya moron dari Primus, entah apa yang ada di dalam pikiran mereka untuk bisa menciptakan tembang yang sebenarnya haunting ini menjadi satu bentukan absurdisme tingkat akut yang membuat penulis tersenyum ketika mendengarkannya. Lalu di Green Ranger yang monoton, tetap saja Primus menghibur penulis dengan musik abstrak mereka.

Setelah itu coba anda bayangkan perpaduan Thrash Metal dengan Funk, rasanya cukup aneh ketika kedua genre musik itu dipadukan. Tetapi Primus mampu memadukannya secara luar biasa lewat HOINFODAMAN yang menjadikannya satu bentukan Thrash-Funk yang cukup menawan. Tak berhenti sampai disitu, Primus langsung menghajar telinga anda lewat Extinction Burst yang melanjutkan apa yang telah ada sebelumnya dengan permainan progressive yang cukup kuat. Dan sebagai penutup ada Salmon Men yang dibuat sebagai outro dengan mengambil lirik dan lagu Last Salmon Man dengan perpaduan polka pada musiknya.

Absurd dan aneh namun cukup menawan dan jenius. Perbedaan setipis kertas antara idiot dan jenius menjadikan musik Primus adalah musik yang sangat sukar di deskripsikan lewat kata. Perpaduan bunyi yang dilukiskan dalam kanvas musik menjadikannya satu lukisan yang cukup susah dimengerti untuk pendengar awam, tetapi jika sang ahli sudah mahir menilai maka lukisan Vincent Van Gogh yang kekanakan itu bisa menjadi lukisan jenius yang dihargai mahal. Dan disitulah Primus berada dengan segala keunikan musiknya. A great album you've must try!



Artist
Primus

Album
Green Naugahyde

Rilis
2011

Genre
Alternative, Funk, Progressive Rock

Rating
9 | 10

______________________________

Leave a Reply